Pages

Kamis, 09 September 2010

Apakah otak besar berarti lebih pintar??


Orang yang tidak pintar biasanya disebut berotak kacang. Lalu apakah ukuran otak besar menjamin kecerdasan yang tinggi?.

Pertanyaan otak lebih besar lebih pintar, masih membuat ilmuwan terperosok dalam banyak hal yang belum diketahui. Pertama, ilmuwan masih memperdebatkan definisi kecerdasan.

Untuk setiap definisi IQ, bagaimana cara mengukurnya? Selanjutnya, apakah perbedaan IQ itu berdampak dalam kehidupan sehari-hari? Dan akhirnya, apakah jaringan otak yang lebih banyak atau otak lebih berat disamakan dengan IQ yang lebih tinggi?

Satu hal yang ilmuwan setuju, Otak besar saja tidak dapat disamakan dengan kecerdasan. Jika iya, gajah dan paus tak akan bandingannya.

Sebaliknya, ilmuwan menggunakan hitungan massa otak relatif terhadap massa tubuh untuk menghitung kemampuan kognitif suatu makhluk.

Studi mendapati otak yang relatif besar pada berbagai spesies memberikan beberapa ketrampilan kognitif yang kompleks, seperti solusi untuk masalah ekologi, strategi sosial yang lebih efisien terhadap sumber daya pemetaan dan akuisisi makanan, kata Nancy Barrickman seorang mahasiswa pascasarjana di Departemen Biologi Antropologi dan Anatomi Universitas Duke.

Ukuran otak tidak ada hubungannya dengan standar skor tes kecerdasan, menurut studi scan otak pada anak-anak muda.

Sementara Michael McDaniel, seorang psikolog industri dan organisasi di Virginia Commonwealth University mengklaim bahwa otak lebih besar menyebabkan orang lebih cerdas.

Penelitiannya yang diterbitkan pada tahun 2005 dalam jurnal Intelligence, mengatakan bahwa di semua kelompok umur dan jenis kelamin, volume otak dikaitkan dengan kecerdasan. Tapi banyak peneliti tidak setuju dengan kesimpulan McDaniel.

Menurut penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2006, pria lebih cerdas daripada perempuan.

Peneliti mengatakan laki-laki memiliki otak yang relatif lebih besar, perbedaannya sekitar 0,2 pon (100 gram).

0 komentar:

Posting Komentar