Pages

Jumat, 20 Agustus 2010

Otak Lebih Mudah Merekam Kata-kata Negatif

Sering sekali dalam belajar suatu bahasa kita lebih cepat hafal atau lebih cepat ingat dengan kata-kata yang berbau saru/porno atau kata-kata berbau negatif yang kasar, sebenarnya fenomena ini sering tidak kita sadari. Contoh dalam mempelajari bahasa sunda saya sangat ingat sekali dengan kata-kata Jurig, Bleguk atau bagong (bagong dalam bahasa pewayangan adalah punakawan anak semar tapi dalam bahasa sunda memiliki arti babi).

hal ini diketahui setelah University College London melakukan penelitian yang melibatkan 50 sukarelawan yang diminta untuk
memandangi kata-kata dalam layar komputer.Kata-kata tersebut muncul dalam beberapa detik saja. Kemudian para partisipan diminta untuk mengingat dan menyebutkannya. Kepala penelitian Professor Nilli Lavie bercerita, kata-kata yang ada di dalam layar komputer terdiri atas kata-kata positif, seperti damai, bahagia, serta bunga.

Di antara kata-kata positif itu, kemudian diselipkan kata-kata negatif, seperti bunuh, sedih, dan ironi. Tapi tidak hanya kata-kata positif dan negatif yang ada, Lavie juga menyebutkan ada kata-kata netral di dalamnya, seperti kotak, teko, dan telinga.

Saat proses memilih kata-kata, partisipan diminta untuk mengklasifikasikan mana kata-kata positif, negatif, dan netral. Hasilnya, ternyata sebagian besar kata-kata yang klasifikasinya akurat adalah kata-kata negatif. jadi dapat disimpulkan Otak kita cenderung lebih banyak atau mudah utuk merekam kata-kata yang negatif.

Ketertarikan Lavie melakukan penelitian ini sebenarnya diawali dari begitu banyaknya spekulasi seputar kemampuan manusia untuk memproses informasi emosional secara tidak sadar, contohnya mimik wajah dan kata-kata.”Tapi dari penelitian ini, kita bisa memahami bahwa sebenarnya nilai-nilai emosional terekam dengan kuat dalam ‘perekam’ alam bawah sadar. Dan nilai emosional yang paling mudah dipanggil ulang adalah pesan-pesan negatif,” Lavie memaparkan.

Hal ini juga menunjukkan, betapa pada dasarnya manusia akan bereaksi sangat cepat terhadap informasi emosional. “Maka ketika kita melihat seseorang membawa pisau saat kita sedang mengendarai mobil di tengah hujan deras, secara cepat pesan yang dipanggil dalam kepala adalah ‘BAHAYA’,” Lavie menjelaskan sambil menyebutkan bahwa penelitiannya telah dipublikasi dalam jurnal emosional

Jadi dapat kita simpulkan bahwa kegiatan dari jiwa atau emosional seseorang sangat mempengaruhi daya rekam yang terjadi pada Otak (memori) manusia jadi berhati-hatilah dengan emosi,kendalikan dan arahkan ke perbuatan-perbuatan positif!

0 komentar:

Posting Komentar