Pages

Selasa, 30 November 2010

KISAH LUNA DAN MAYA

Luna adalah seorang gadis berusia 20 tahun, Luna tidak seperti anak gadis lainnya, Ibu Luna hanya seorang penjahit, sedangkan ayahnya sudah meninggal saat Luna masih kecil, kehidupan yang di jalani oleh Luna sangat berat, Luna ingin seperti teman- temannya yang bisa kuliah di fakultas- fakultas idaman. Luna adalah anak yang pintar, nilai- nilai di sekolahnya sangat bagus, gak heran kalau Luna ingin sekali menjadi dokter.Tapi sayang, Ibu Luna tidak punya cukup biaya untuk membiayai anak kesayangan mereka itu.Untungnya Luna mendapat beasiswa dari kampus fakultas ekonomi untuk mahasiswa yang berprestasi tapi kurang mampu dalam hal perekonomian.Lain dengan Maya, Maya adalah gadis dengan kehidupan ekonomi yang lebih baik, Maya tidak pintar, juga tidak bodoh, Maya anak yang baik, kehidupan Maya sebenarnya jauh lebih beruntung dari pada Luna, Orang tua Maya adalah seorang direktur di perusahaan besar, bergerak di bidang ekspor- impor, Ibu Maya adalah seorang desainer terkenal, banyak artis- artis yang memesan baju ataupun gaun dengan biaya yang sangat mahal, Maya sekarang sedang kuliah di fakultas Ekonomi, sama dengan Luna.Hari ini tanpa di sangka kedua gadis itu bertemu di perpustakaan kampus, mereka memang sering ke perpustakaan untuk mengambil bahan- bahan untuk keperluan skripsi mereka.Berhubung mereka lain jurusan , Maya mengambil jurusan Akuntansi, sedangkan Luna mengambil jurusan Manajemen, gak heran kalau mereka jarang bertemu kecuali di perpustakaan, karena sering bertemu itulah akhirnya mereka bersahabat.Luna dan Maya sering belajar bersama, mereka sering berdebat untuk urusan- urusan mata kuliah, tapi itu semua tidak mempengaruhi mereka sebagai sahabat.Hari ini kedua sahabat itu makan di kantin kampus, “Gimana skripsi kamu May?”Tanya Luna, “Ehmmm… biasa aja, emang kenapa Lun?”Tanya Maya, “Ahh… enggak, aku Cuma ingin kita bisa lulus sama- sama.”Ujar Luna, “Tenang aja… kita pasti lulus sama- sama koq, kan kita udah janji, masuk ke kampus sama- sama, keluar dari kampus pun kita sama- sama, iya kan?”Ujar Maya.”Kalau udah lulus nanti, kamu mau ngelanjutin atau langsung kerja?”Tanya Maya, “Aku mau cari kerja aja, kuliah aja aku dapat beasiswa, bukan uang ku sendiri, lagi pula kalau aku ngelanjutin kuliah uangnya dari mana coba?kamu ada- ada aja.”Ujar Luna.”Loh… kalau kamu mengajukan lamaran untuk beasiswa, pasti kan kamu bisa ngelanjutin lagi…”ujar Maya.”kayaknya enggak deh May, aku mau bantu ibuku aja.”ujar Luna. Percakapan mereka pun terhenti sampai di situ.“Luna, ibu gak sanggup kalau kamu melanjutkan S2 mu nak,lebih baik kamu cari kerja saja, Kita lebih membutuhkan banyak biaya, apalagi Ibu sakit- sakitan begini,”ujar Ibu nya Luna.”Iya bu.. setelah lulus nanti Luna akan cari pekerjaan, Insya Allah Bu.. Ibu tenang aja ya..”Ujar Luna, Ibu Luna hanya mengangguk.Acara Wisuda berakhir, nilai Luna dan Maya sangat baik, mereka mendapat predikat Cumlaude, hanya saja IPK Luna lebih tinggi sedikit dari Maya, Luna mendapat IPK 4,00, sedangkan Maya mendapat IPK 3,9.Kini acara wisuda sudah selesai, Maya dan Luna sekarang sibuk mencari pekerjaan sesuai bidang mereka.Setahun sudah setelah acara wisuda kemarin, Luna dan Maya tidak pernah bertemu lagi, mereka sibuk dengan kegiatannya masing- masing, untuk sementara, Luna lebih fokus untuk menjaga Ibunya yang lagi sakit- sakitan, sementara Maya mencari pekerjaan kesana- kemari. Walaupun keluarga Maya termasuk keluarga yang lumayan berada, tapi Maya tetap ingin bisa mandiri, dan Maya ingin sekali dapat bekerja, tapi satu tahun ternyata tidak membuahkan hasil, segala tes di lakoni Maya, tapi selalu gagal.Lain dengan Luna, Setahun Luna Fokus untuk menjaga Ibunya, Luna hanya bekerja sampingan, Luna membantu Ibunya menjahit, Luna memang punya keahlian dalam menjahit, hasil jahitannya itu Luna jual ke pasar- pasar, lumayan untuk menutupi kebutuhan hidup mereka sehari- hari.Walau begitu, sebenarnya Luna ingin sekali bisa bekerja, tapi karena keadaan akhirnya Luna hanya bisa membantu Ibunya saja.Hari ini, saat Luna membawa ibunya ke puskesmas, Luna jumpa dengan seorang Bapak, Namanya Bapak Agus itu menawarkan Luna pekerjaan di perusahaanya, kebetulan pekerjaan yang ditawarkan sama Luna sesuai dengan bidang Luna yaitu Manajemen, Tugas Luna adalah sebagai pegawai di perusahaan yang bergerak di bidang ekspor- impor.Saat Luna sedang asyik bekerja tiba- tiba Hp Luna Berbunyi, “Halo…”ujar Luna, “Luna, ini aku Maya, kamu apa kabar?’’ Tanya Maya. “Aku baik, kamu gimana?tanya Luna, “Aku juga baik. Kamu udah kerja?”Tanya Maya.”Sudah,aku kerja di salah satu perusahaan ekspor- import gitu, aku baru masuk seminggu yang lalu, kamu gimana?”Tanya Luna.”Aku… ehm… belum nich, padahal banyak perusahaan yang ku datangi, ikut tes beberapa kali, tapi… ya… gitulah”Ujar Maya.”Jangan putus asa ya May, aku yakin Allah sudah menyiapkan sesuatu untuk kamu, kan kamu dulu bilang gitu sama aku dulu saat aku putus asa dalam mencari pekerjaan, kamu ingat gak?” Tanya Luna.”Iya sich…”ujar Maya.Sebenarnya ada rasa iri dalam diri Maya, “Aku yang selama ini Pontang- Panting mencari pekerjaan, ikut tes ini- itu, tapi gak pernah lolos, tapi Luna, dia hanya mengurus Ibunya saja sambil menjahit, dan sekarang Luna sudah bisa duduk enak di salah satu perusahaan, mana perusahaan ekspor- impor lagi” , Batin Maya.Segala cara sudah dilakukan Maya, tapi rasanya Maya jalan di batu- batu besar hanya untuk mendapatkan pekerjaan.Maya menangis di kamarnya,menyesali nasibnya, Maya juga iri sama Luna, karena Luna bisa dengan mudah mendapat pekerjaan, tidak seperti dirinya.”Maya, kamu kenapa nak?”Tanya Ayah.Maya hanya menangis sesegukan, “Ayah… Luna udah dapat pekerjaan, sementara aku?Aku hanya ingin bekerja Ayah… tapi kenapa jalan yang aku tempuh sangat berat…”Ujar Maya sambil sesegukan.”Sabar Maya… Allah itu tidak tidur, mungkin ada hikmahnya.”ujar Ayah, “Maksud Ayah?”Tanya Maya, “Maya, kamu lihat hidup Luna kan? Luna itu anak orang susah, Ayahnya sudah meninggal, Ibunya sakit- sakitan, bahkan biaya kuliah saja dia tidak punya, Luna hanya berharap dari beasiswa saja, wajar saja kalau Allah kali ini memberikan dia kemudahan, kalau kamu Orang tua kamu lumayan berada, hidup kita mudah- mudahan sampai sekarang gak pernah kekurangan, Allah melebihkan rezekiNya melalui Ibu dan Ayah, hingga kita bisa hidup layak seperti ini, kalau Luna ibu nya sakit- sakitan, Ayahnya sudah meninggal, kalau bukan dia yang membantu ibunya yang sakit- sakitan, siapa lagi?Mungkin Allah memberikan kemudahan untuk Luna dalam mencari pekerjaan, Allah gak tidur nak, kamu tenang saja ya, Insya Allah, Allah sudah menyiapkan pekerjaan yang terbaik untuk kamu nak,Tetap ikhtiar ya Nak..”Ujar Ayah.Maya memikirkan kata- kata Ayahnya itu, “Benar juga, selama ini, Allah sudah melapangkan rezekinya untuk keluarga kami melalui Ayah dan Bunda, sedangkan Luna selama ini hanya hidup kurang berkecukupan, di tambah Ibunya yang sakit- sakitan, Allah memang Maha Adil”Batin Maya.Hari ini adalah hari baru untuk Maya, walaupun Maya belum mendapat pekerjaan, tapi, dia bisa menjual cerpen- cerpen karangannya ke penerbit- penerbit, uang hasil menjual cerpen- cerpennya itu, dia gunakan untuk membeli barang- barang yang ia butuhkan , bukan itu saja uang hasil penjualan cerpen- cerpennya itu, di belikannya sebuah tas kantor untuk ibunya, walaupun harga tas yang di beli Maya masih tergolong murah, tapi Maya bangga karena bisa membelikan sesuatu untuk orang tuanya,Paling tidak impian kedua gadis itu bisa terwujud dengan cara- Nya, Allah memang adil.

Sumber : Cerpen.net

0 komentar:

Posting Komentar