Pages

Minggu, 23 Mei 2010

CERPEN : Bermimpi Tahun 2012

Aku di lahirkan sebagai seorang yang mempunyai kelebihan, orang-orang menyebutkan bahwa aku mempunyai indra ke enam. Bagi diriku aku hanyalah manusia biasa yang di berikan sedikit anugrah dari yang kuasa. Sejak aku masih kecil aku selalu merasa takut terlebih dengan diriku sendiri, ke dua orang tuaku kadang juga bingung apa yang sebenarnya terjadi kepadaku. Aku di lahirkan tahun 1999. Saat aku masih bayi, aku selalu menangis setelah jam dua belas malam.

Dan tangisanku tidak mengeluarkan air mata, aku tidak akan berhenti menangis sebelum matahari terbit. Ibu dan ayahku selalu tidak tidur sepanjang malam, tetanggaku ada yang marah ada juga yang memaklumkan karena aku masih bayi. Tapi yang membuat heboh adalah, itu terjadi sepanjang malam sampai aku berumur satu tahun. Orang tuaku mengira umurku tidak akan panjang, karena aku selalu menangis setiap malam, anehnya siang hari aku tidak pernah menangis. Orang tuaku selalu berdoa agar aku di beri umur panjang, karena aku adalah anak pertama. Setelah aku dapat berjalan dan juga berbicara, aku berbicara seakan aku sudah dewasa. Banyak orang suka kepadaku karena aku sangat lucu, dan pintar. Hampir setiap hari banyak tetanggaku datang kerumahku hanya untuk bermain dengan aku. Cara aku berjalan, memandang orang, dan juga cara aku berbicara membuat semua orang tersenyum kagum dengan kelebihan yang aku punya. Orang tuaku sangat senang dengan kehadiranku di dunia ini, kalau mengingat waktu aku masih bayi orang tuaku sudah putus asa melihat keadaanku. Sekarang aku sudah tumbuh menjadi seorang gadis, aktivitasku hanya pergi ke sekolah. Kadang ada hal aneh yang terjadi entah di rumahku, di jalan, ataupun di sekolahku. Aku melihat banyak sekali orang di depanku, sampai aku berkeringat dan sesak nafas. Ini kejadian di halaman sekolahku, temanku bertanya, “apakah kamu tidak apa-apa?” “ya, aku baik-baik saja, tolong suruh mereka memberi jalan untuk kita! Aku tidak bisa bernafas” “apa maksud kamu? Di depan kita tidak ada siapa-siapa” “setelah itu aku jatuh pingsan.” Banyak hal lain yang terjadi kepadaku, aku dapat menebak pikiran setiap orang yang aku jumpai, seakan aku dapat mendengar apa yang mereka pikirkan. Bila kejadian ini aku alami dan aku tidak tahan lagi, kadang aku jadi marah dan mengatakan “diam semua, aku tidak bisa berfikir bila kalian semua berbicara!” ini kejadian di dalam kelasku, semua teman dan guruku sangat bingung, karena saat itu kami sedang mengadakan ujian, jadi pastilah kami semua diam.Aku merasa malu, karena semua temanku menganggap aku aneh. Seusai sekolah aku pulang ke rumah dengan keadaan lemas, dan isak tangis. Ayah dan ibuku merasa kasihan denganku. Tapi orang tuaku tahu bahwa aku memiliki hal istimewa yang tidak di punyai oleh banyak orang, orang tuaku berharap aku dapat menahan hal ini yang di titipkan maha kuasa kepadaku, dan semoga aku mempergunakan dengan baik anugerah ini jika aku sudah mengerti kelak.   Hari minggu malam aku tidur awal, karena esok hari aku akan menjalani ujian computer. Sebelum tidur seperti biasa aku selalu makan bersama dengan ke dua orang tuaku, dan menceritakan apa yang terjadi di hariku. Kadang aku bercerita suasana yang menyenangkan tapi kadang juga suasana yang sangat menyedihkan. Saat aku sudah tertidur, aku mulai bermimpi. Mimpi yang sangat aneh sekali, dan juga menakutkan. Aku bermimpi dari ibuku hamil, saat aku bayi, aku yang saat ini dan juga aku yang hidup di tahun 2012. Aku mengingat semua kejadian hidupku yang lalu hingga hari ini aku tidur. Setelah itu di lanjutkan dengan kejadian yang menujukkan sudah tahun 2012. Inilah mimpi itu, “ Setiap pagi aku selalu pergi ke sekolah seperti biasa, tapi saat aku keluar dari kamarku orang tuaku tidak ada di sana, mereka berada di halaman rumah dan berdiam diri. Aku tidak mengerti mengapa mereka berdiam diri dan tidak berbicara kepadaku. Aku berpamitan untuk berangkat sekolah, mereka tidak memberikan respon kepadaku. Aku hanya berfikir mungkin aku berbuat kesalahan kemarin. Jadi aku pergi begitu saja. Di dalam perjalanan ke sekolah, aku melihat  tidak ada orang di jalan, seperti tidak ada kehidupan. Tidak ada kendaraan di jalan, tidak ada binatang, tidak ada apa-apa. Tapi semua toko semua buka dan begitupun sekolahku. Setiba di sekolah, aku melihat sama halnya apa yang terjadi di rumahku, semua teman dan guruku hanya terdiam dan tidak berbicara. Apa yang sebenarnya terjadi, aku tidak mengeri. Kemarin malam semua orang bergembira menyambut tahun yang baru yaitu tahun 2012. Banyak orang berpesata, dan jalanan penuh sesak dengan orang-orang yang menikmati malam tahun baru. Tapi mengapa sekarang semuanya berubah? Aku menjadi takut. Aku duduk terdiam dengan mereka, tapi aku tidak tahan dengan semua ini, aku seperti duduk dengan patung. Lalu aku mencoba berbicara dengan mereka, mereka tidak mengucapkan sepatah katapun. Aku mulai menangis, tapi apa yang terjadi? Aku tidak dapat mengeluarkan air mataku. Dari kelasku, aku menuju ke toilet. Di dalam toilet, aku buang air kecil. Dan saat aku ingin membersihkan diri dengan air yang ada di bak mandi, aku tidak dapat mengambil airnya dengan gayung. Yang aku lihat hanya bayangan air saja. Aku terkejut dan langsung kembali ke kelas. Semua masih duduk di tempat masing-masing. Aku mulai tidak tenang dengan keadaan ini, aku memutuskan untuk pulang ke rumah. Karena tidak ada bis, maka aku jalan lagi untuk pulang ke rumah. Tapi sekarang aku mencari jalan pintas, melewati jembatan yang ada di belakang sekolahku. Oh Tuhan, apa yang terjadi. Sungai di bawah jembatan kering, dan ikan-ikan mati. Aku langsung berlari dengan cepat supaya bertemu dengan ayah dan ibu. Setiba di rumah, ayah dan ibuku masih duduk di halaman. Tas sekolahku ku jatuhkan ke tanah dan langsung memeluk ayah dan ibuku. Aku berfikir apakah mereka meninggal? Maka aku periksa denyut jantung ke dua orang tuaku. Dan denyut itu masih ada dan mereka masih juga bernafas, aku berkata “ayah ibu ada apa sebenarnya? Kalau aku bersalah maafkanlah aku!” Aku sudah kehabisan akal bagaimana dan apa yang harus aku lakukan, mengapa aku hidup sendiri di tahun yang baru ini. Aku terlalu lelah dengan hari ini, aku tertidur di halaman rumahku kira-kira pukul Sembilan malam. Sesaat kemudian aku terbangun, aku melihat jam tanganku , aku menjerit, “tidak mungkin, sekarang sudah jam 7 pagi? aku baru saja tertidur tapi mengapa sudah pagi lagi.” Ayah dan ibuku sudah tidak ada dihalaman, dan rumahku runtuh rata dengan tanah. Aku memanggil orang tuaku, “Ayah Ibu dimana? Jangan tinggalkan aku sendiri!” aku tidak bisa menangis karena aku tidak mempunyai air mata, aku berlari menuju sekolahku. Ternyata semua bangunan yang aku lihat sudah runtuh, dan tidak ada satu bangunanpun yang berdiri. Aku menjerit, “ TIDAKKK !!, di mana aku?” Aku terjatuh di tanah meratapi kejadian yang menakutkan ini. Tak lama kemudian, aku mendengar suara gemuruh seperti air yang sangat besar yang berasal dari bawah tanah, aku mulai merasakan getaran semakin lama semakin cepat. Aku mencoba berdiri dan berlari, tapi tidak bisa. Aku hanya berdoa, “Ya Tuhan jikalau Engkau menghendaki ini terjadi, maka terjadilah!” Ternyata air itu tidak keluar dari tanah, tapi turun dari langit seperti hujan. Aku melihat ke atas dengan ke dua mataku, dan aku melihat seperti lautan yang akan menjatuhiku. Semakin dekat air itu, semakin keras suara yang aku dengar. Aku menutup mata dan telingaku, saat air sudah menimpaku aku terbangun dari tidurku. Aku panggil ayah dan Ibuku, “Ayah..Ibu..!” Saat mereka datang aku menceritakan apa yang terjadi,ke dua orang tuaku memelukku dengan erat. Dan menjagaku sampai aku tertidur. Pagi harinya, aku terbangun dan berlari ke luar kamar, dan mencari orang tuaku. Dan mereka sudah menungguku untuk sarapan pagi. Saat di meja makan, ibuku berkata, “sayang, itu hanyalah mimpi. Jadi jangan khawatir, hidup dan mati itu ada di tangan yang kuasa.” Aku bersiap berangkat sekolah, berpamitan dengan ayah dan ibu, dan keluar rumah. Dan aku tersenyum dan mengucapkan syukur bahwa aku masih hidup hari ini dan semua yang aku lihat masih hidup. Dengan perasaan yang senang, aku langkahkan kakiku untuk berangkat ke sekolah dan bertemu dengan teman-temanku. Aku tersenyum lebih gembira, karena semua masih sama seperti biasanya. Aku berdoa dalam hati, “semoga hari ini menjadi hari yang indah untukku dan semua.”

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kok gni za.,.,.,:c:gila,., td aq sempet deg deg an bcax.,.,:d: tp untuk kslrhan crtax gokil,.,., :i:good job.,.,.,:h:

Posting Komentar